Sihir menjadi perbincangan yang hangat pada akhir-akhir ini. pasalnya hal ini terjadi setelah seorang pesulap membeberkan trik yang dilakukan seseorang yang dipergunakan untuk mengobati pasien. Netizen indonesia dalam menyikapi hal ini terbagi menjadi dua. Yang pro terhadap sang pesulap menjadi tidak percaya terhadap pengobatan dukun sehingga banyak diantara mereka yang tidak percaya dengan sihir. Sementara yang pro pada tabib tersebut berfikir sebaliknya.
sumber gambar tribun sumsel
Dalam tulisan kali ini yang akan dibahas apakah sebenarnya sihir itu ada atau tidak dalam pandangan islam?
Ada dua pendapat ulama’ mengenai sihir. Pertama, Menurut mayoritas ulama sihir ada dan memiliki pengaruh pada orang yang disihir. Berdasarkan dalil sebagai berikut:
سَحَرُوْٓا اَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوْهُمْ
وَجَاۤءُوْ بِسِحْرٍ عَظِيْمٍ
“mereka menyihir mata orang banyak dan menjadikan mereka
takut. Mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan).(Al a’raf:116)
Ayat ini menjelaskan bahwa sihir memang nyata adanya.
فَيَتَعَلَّمُوْنَ
مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ
Maka, mereka mempelajari dari keduanya
(malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dan istrinya.(al
baqarah: 102)
Berdasarkan ayat tersebut sihir memang benar
adanya dan memiliki pengaruh sehingga dengan perantaranya bisa membuat
permusuhan.
Kedua, mu’tazilah berpendapat bahwa sihir
tidak ada dalam kenyataan ia hanya tipuan, pemalsuan dan penyesatan belaka. Menurut
mereka Macam-macam sihir adalah sebagai berikut
1.
Takhyîl wal khidâ’ (hayalan dan tipuan)
Sihir
jenis ini sering dilakukan oleh tukang sulap. Contohnya tentang sulap
menggunakan burung, seakan-akan burung yang telah di sembelih bisa hidup
kembali. padahal burung yang terbang bukanlah burung yang disembelih tadi.
Pertanyaannya kenapa burung yang terbang tidak bergerak ketika disembunyikan
dibalik baju pesulap? Jawabannya karena mereka menggunakan burung yang sudah
jinak atau burung yang gerakkannya lemah. Ini juga seperti yang terjadi pada
sihirnya fir’aun seakan akan tali dan tongkat seperti menjadi ular yang
berjalan padahal menurut ulama’ itu
merupakan tali yang diberi cairan
tertentu sementara dibawahnya mereka telah menaruh api sehingga ketika tali
tersebut berada diatas tanah yang dibawahnya terdapat api maka tali dan tongkat seperti ular
yang bergerak.
2.
Kahânah wal ‘irôfah
(perdukunan dan ramalan)
Sihir jenis biasanya dengan menggunakan telik sandi. jadi sebelum ia bertemu pasien sidukun sudah mengutus seseorang untuk menyelidiki keadaan
pasien. Sehingga ketika bertemu pasien seakan-akan si dukun tahu keadaan gaib pasien.
Ini yang membuat percaya para pasien bahwa si dukun sakti.
3.
Sihir dengan cara
adu domba dan fitnah
Sihir jenis ini sudah terjadi sejak dahulu. Misalnya
jika seseorang ingin menghancurkan rumah tangga orang lain. Sidukun datang ke istrinya dan berkata “
suamimu mau nikah lagi dengan orang lain. Jika kamu ingin niatnya gagal dan
suamimu semakin cinta padamu aku bisa menolong dengan syarat kamu ambil tiga helai
janggut suamimu pada saat ia tidur”. Kemudian setelah itu si dukun datang pada
suaminya dan berkata “ istrimu malam ini
akan membunuhmu karena ia sudah tidak cinta lagi padamu. Jika tidak percaya
kamu jangan tidur malam ini tapi pura-puralah tidur”. Ketika malam tiba sang
suami pura-pura tidur. Ketika istrinya masuk kekamarnya membawa pisau cukur
untuk mengambil tiga helai janggutnya sang suami membuka mata dan tak ragu ragu
membunuh istrinya karena apa yang dikatakan sidukun benar adanya.
4.
Ihtiyâl (tipu
muslihat)
Sihir jenis ini ialah sihir menggunakan obat-abatan.
Misalya seseorag diberi makan atau minum sesuatu yang bisa membuat akal hilang
atau kecerdasannya berkurang. Atau jika pada konteks sejarang seseorang diberi
minuman ber alkohol sehingga akal sehatnya hilang. Sehigga orang menyangka
bahwa orang tersebut kemasukan jin. (Ali Asshobuni 54)